andai air mata yang keluar sama berharganya kayak permata .
udah pasti malem ini aku kaya mendadak.
soalnya udah nggak kehitung berapa banyak air mata yang keluar nyampe mata nggak bisa liat dengan jernih dan nafas sesak minta amopun.
terima kasih , Allah . lagi" Kau ingatkan aku untuk selalu yakin padaMu, dan pada diriku sendiri tentunya.
kali ini , hal itu datang melewati kedua orang tuaku.
orang tua paling bijaksana (sekaligus kekanak"an) di seluruh dunia.
orang tua yang dengan caranya sendiri mendidik aku yang sangat amat egois, angkuh, dan keras kepala ini jadi lunak .
seenggak nya lunak buat malem ini dan aku harap aku tetap seperti ini selamanya..
lewat peringatan itu , aku jadi lebih mengerti betapa pandainya orang tuaku membesarkan aku , mereka benar" mengerti mana yang jadi kebutuhanku dan mana keinginanku yang mungkin nggak akan baik untuk aku :)
lagi" aku diingatkan , bahwa sebagai anak pertama aku harus jadi contoh adik"ku yang mau nggak mau aku harus ngilangin sifat egois dan congkakku..
"belajar rendah hati, belajarlah untuk yakin pada dirimu sendiri. karena begitu kamu yakin, pasti akan selalu ada jalan untuk kamu dari Allah, kak"
begitu kata mama, dan aku mulai tersentuh .
aku memang nggak pernah yakin sama diriku dan kenapa aku harus memaksakan orang lain untuk yakin padaku?
kutulis tugas matematikaku. terisak terus menerus. lalu tiba" muncul sekelebat memori saat ku kecil.
saat ayah dan ibuku, juga aku dan adikku tidur 1 kamar, selalu. bersenang" dengan materi yang sangat amat cukup, kecupan ibuku ketika aku tertidur sambil menangis meneriaki dirinya yang pergi dalam mimpiku. haha mimpi anak", tapi itu ku rasakan sekarang.
itulah hal terbesar yang paling aku takutkan , tapi apsti akan segera terjadi. dan sebelum saat itu terjadi, aku ingin melihat senyum bangganya padaku, untukku.
gara" memori itu , datanglah semua memori yang ada.
saat ayah dan ibuku memulai hidupnya dr nol, lalu bisa seperti sekarang .
dan yang baru aku sadari.
itu semua karena keyakinan.
keyakinan ayah ibuku untuk dapat membahagiakan aku dan adik" ku juga keyakinan bahwa kami semua bisa hidup jauh lebih baik daripada saat itu .
tak ada gunanya aku berdebat tentang kehidupan pada mereka.
mereka lebih mengerti aku , dibanding aku mengerti diriku sendiri.
dan aku yakin, ternyata memang selama ini mereka yang selalu yakin akan kemampuanku walau aku tidak yakin pada kemampuanku sendiri.
kini, tugasku hanya satu : belajar setekun yang aku bisa.
belajar sedikit", semampuku , dan membiarkan Allah menunjukkan takdirku.
takdir yang sudah ditentukan untukku, bahkan sebelum aku lahir :)
0 komentar:
Posting Komentar